Kamis, 31 Mei 2012

Arsitektur Minimalis dan Arsitektur Moderen


Arsitektur Minimalis




Barangkali para arsitek sekitar tahun 1920an mulai merasa jenuh dengan gaya bangunan klasik yang kaya dengan detai ukir dan ornamen. Apalagi saat itu teknologi industri bermunculan. Efektifitas proses industri menuntut perlunya menciptakan segala sesuatunya serba praktis, bahan bangunan dibuat modular. Orang-orang mulai merasa perlu dengan gaya praktis, fast food, serba tombol. Kita sebut, gaya hidup modern. Arsitektur yang muncul pun praktis dan bentuk yang sederhana.
Pasca perang dunia, kebutuhan hunian marak, mendesak dengan biaya efesien.Para arsitek melirik budaya jepang termasuk bentuk bangunan yang sederhana, Munculah Internasional Style.
Para peneliti arsitektur kemudian menangkap ciri-cirinya:

1. Bentuk denah kotak
2. Bentuk bangunan kubus
3. Deret jendela terbentang horizon kotak-kotak
4. Semua sudut fasad adalah 90 derajat.
5. Matrial sturktur fabrikasi, kaca, dan  beton.

Para arsitek menimbang gaya Minimalis yang saat ini sedang marak, berakar dari Arsitektur modern, dan international style.
Minimalisme awalnya  juga merupakan sebuah gerakan ide yang kemudian lahir dalam banyak karya seni.
Konon,bangunan mulai dirasakannya sebagai minimalis ditenggarai dengan lahirnya karya  bangunan pameran, German Pavillion, Barcelona dari Ludwig Mies van der Rohe.




Mondrian 1932-40
Prinsip ciri  bangunan minimalis :
- ada ketegasan garis horizon dan vertikal, sehingga pada awalnya, atap desain minialis sebetulnya cenderung atap datar.

- ada komposisi bidang persegi yang elegan. Gabungan komposisi tepat antara bentuk jendela, bidang dinding dan tiang. Tidak ada ornamen seni, penataan komposisi bagian-bagian bangunan sudah cukup merupakan seni.


Rumah di Menteng

- Penanganan yang rapi.
- Prinsip keterbukaan yang masih dibawa dari karakter modern, teraplikasi pada ruang-ruang terbuka, ada kesinambungan visual dengan banyaknya bahan kaca atau jendela yang lebar.
-  unsur cahaya dalam ruang sangat terasa.

Demikian juga dengan gaya furniturenya..


Cuma kadang, karakter iklim lokal kita kadang cukup berpengaruh. Jadi kadang desain minimalis kita tdk seperti ide asli bawaan dari sana, kadang memang deket ke kolonial Art Deco, kadang ada cenderung tropis, kadang terkesan lebih strukturalis. Semua masih ada dalam akar suasana Modern, sebenarnya. Cuma beberapa  penyimak, mengkritisi bahwa asitektur minimalis sekarang cuma sekedar gaya ikut-ikutan yang cenderung melahirkan gaya Arsitektur Komersil.


Arsitektur Moderen




Arsitektur Moderen memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah-rumah dengangaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awalt tahun 70-an.

Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuain terhadap bahan bangunan dengan teknologi terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya.

Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi yang menjeorok ke depan. Dengan kolom yang simple atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah modern di dekorasi dengan ornament garis vertical, horizontal, dan diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas

Interior rumah modern ditata dengan ornament yang sederhana, plafond bertingkat dan void di ruang-ruang public yang meberikan kesan luas.

Ruang pada rumah dengan gaya Arsitektur Moderen
 umunya transparan, menerus, ruang-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv.

Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminum anodized, kaca berwarna / tinted glass, marupakan bahan dengan jenis finishing mencirikan rumah modern dimasa-masa awal berkembangnya di Indonesia. Disaat sekarang ini banyak bahan engunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti galvanized metal, granitile, grc, perforated metal dll.



RS. Sentra Medika, Bogor Cibinong


Beberapa ciri arsitektur modern sebagai berikut:

  •  Asimetris
  •  Orientasi pola horizontal
  •  Atap datar
  •  Tidak ada cornice /profil atap
  •  Bentuk Kotak
  •  Halus
  •  Penampian efisien
  •  Sudut lengkung
  •  Jendela Kaca
  •  Aluminium dan stainless steel trim pada pintu dan jendela
  •  Panel mengkilap


Rabu, 30 Mei 2012

Syarat-syarat Rumah Tropis


Indonesia mempunyai iklim tropis karena terletak di kawasan tropis dan diapit oleh Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Suhu udara antara 20 - 30 derajat Celsius, dengan curah hujan rata-rata 2.000-3.000 milimeter per tahun, turut menyuburkan hutan-hutan yang terserak di seluruh kepulauan. Kondisi tropis alam Indonesia identik dengan hutannya yang hijau. Potensi hutan yang hijau itu mampu menggugah para arsitek rumah tinggal  terutama para arsitek  yang desainnya mengaplikasikan desain tropis modern.

Dengan latar belakang tersebut, perwujudan konstruksi dan eksterior & interior desain rumah tinggal yang mengadaptasi kondisi iklim Indonesia lebih menguntungkan penghuninya. Adaptasi tersebut sangat memungkinkan penghuni berhemat karena mudahnya perawatan.

Adaptasi rumah tinggal bagi arsitek rumah tropis modern yang menyesuaikan dengan kondisi iklim Indonesia yang tropis dan identik dengan ekologi tropisnya, yakni hutan yang subur, diterjemahkan dalam desain tematis arsitektur sebagai rumah tropis, interior desain maupun bagian eksteriornya. Dengan demikian, salah satu ciri rumah tropis modern adalah memiliki banyak tanaman hijau, baik pepohonan ataupun tanaman bertubuh rendah (shrubs), atau dengan kata lain sangat lekat dengan unsur alam dan natural, baik itu interior design maupun eksteriornya.

Unsur modern yang ditambahkan dalam rumah tropis memiliki arti terkini atau terbaru. Trend desain rumah tinggal yang saat ini adalah berkonsep minimalis dimana konsep desain minimalis sangat menguntungkan rumah tinggal yang memiliki keterbatasan lahan. Kendati demikian, keterbatasan lahan bukanlah arti keseluruhan dari konsep desain minimalis. Praktis, simpel, dan efisien adalah karakter dari desain minimalis. Anda bisa memanfaatkan jasa arsitek rumah untuk melakukan hal seperti ini.

Jika berbicara mengenai konsep rumah tinggal tropisn saja, kita akan berbicara masalah keseimbangan, misalnya bagian desain interior & eksteriornya. Seperti daerah tropis, matahari yang terik dan curah hujan yang tinggi diseimbangkan dengan banyaknya tanaman yang diyakini bisa memberikan perlindungan terhadap habitat di bawahnya. Ditambah pemanfaatan bukaan yang lebar pada sisi-sisi rumah untuk penghawaan silang (sirkulasi udara) dan memasukan sinar matahari sebanyak mungkin agar ruangan menjadi terang oleh pencahayaan alami.

Desain dari arsitek rumah tinggal tropis harus memperhatikan pemakaian overhang atau teritisan pada konstruksi atap agar menjadi pertimbangan tersendiri untuk mengatasi curah hujan yang tinggi pada iklim tropis. Desain atap dengan kemiringan lebih dari 30akan membantu untuk mengalirkan curah hujan yang  tinggi sehingga  bangunan terhindar dari bahaya akan bocor.

Jadi, konsep keseimbangan arsitektur rumah tinggal tropis sebenarnya kental dengan nuansa natural dan menyatu dengan alam. Ekologi alam tropis itu diwujudkan dalam konsep lingkungan binaan dengan desain rumah yang memberikan banyak ruang terbuka dan banyak tanaman hijau, yang diletakkan di luar atau di dalam ruangan. 

Selasa, 29 Mei 2012

Trend Rumah Gaya Minimalis


Beberapa tahun belakangan ini, tren atau gaya arsitektur di Indonesia cenderung ke arah minimalis. Sebenarnya apa yang disebut Minimalisme itu?

Pada dasarnya, arsitektur minimalis merupakan modifikasi aliran desain bergaya modern. Desain modern ini kemudian direduksi. Aliran ini sering pula diintepretasikan sebagai reaksi terhadap gaya ekspresionisme.

Di Indonesia, kecenderungan orang memilih desain arsitektur minimalis, semata-mata sebagai reaksi kejenuhan terhadap model bangunan yang cenderung monoton, banyak ornamen, susah dibersihkan dan lain-lain. Di lain sisi, tren minimalis juga dipengaruhi oleh gaya arsitektur dunia pada umumnya yang cenderung mengutamakan kesan praktis, sederhana namun tidak mengurangi fungsi dasar dan keindahannya.

Minimalisme pun rupanya bukan tanpa masalah. Pada beberapa kasus, dengan saking inginnya seorang arsitek menerapkan 100% minimalis, masalah baru pun dapat timbul. Contoh paling mudah adalah atap datar dari cor beton yang diterapkan secara total pada suatu bangunan rumah tinggal.

Tak bisa dipungkiri, desain bangunan rumah minimalis yang sering kita lihat di majalah luar negeri cenderung tanpa atap. Karena Indonesia terletak di khatulistiwa dan memiliki iklim tropis, maka sebenarnya, atap dak beton kurang cocok.

Pada musim panas, dak beton menerima panas terus menerus dari matahari. Di samping memberikan radiasi panas pada ruangan di bawahnya, dak beton pun cenderung retak. Pada musim penghujan, retakan tersebut dapat terisi air dan bocor pun menjadi masalah yang umum terjadi.

Meski sebetulnya, beton cor dapat disubstitusi dengan material lain seperti atap baja ringan, pada prakteknya, radiasi panas matahari tetap menjadi masalah. Pada saat terik panas ruang pun dapat meningkat. Saat hujan, suara berisik air yang mengenai permukaan atap menjadi pengganggu.

Elemen lain yang tak kalah penting dalam desain minimalis adalah kusen dan jendela. Biasanya bangunan minimalis menggunakan kusen dan jendela yang terbuat dari bahan tahan cuaca seperti aluminium. Karena bangunan minimalis cenderung tanpa atap maka tidak adanya perlindungan terhadap kusen dan jendela. Penggunaan material kayu sangat tidak disarankan karena muai susutnya dan rusaknya finishing yang tergerus air hujan dan sinar matahari.

Nah, dari paparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sebenarnya mengadaptasi trend arsitektur minimalis pada bangunan seperti rumah tinggal tidaklah dilarang atau salah. Tetapi trend minimalis yang ada juga harus disesuaikan dengan karakteristik tropis di Indonesia supaya jangan sampai terjadi "korban trend". Hal diatas hanyalah beberapa unsur saja dari unsur- unsur lainnya yang harus diperhatikan.



Pengertin Warna Dalam Arsitektur

Pengertian warna


“Warna”, kita sudah tidak asing lagi mendengar ataupun melihatnya. Karena semua yang ada di alam semesta ini mempunyai warna. Warna adalah sesuatu yang berhubungan dengan emosi manusia dan dapat menimbulkan pengaruh psikologis. Sebagai contoh, kita dapat merasa nyaman dengan adanya warna. Kita dapat merasakan sesuatu seperti ketenangan, bebas, bahkan kita bisa merasakan panas atau tertekan sesuai dengan karakter warna itu sendiri.
Dalam dunia Arsitektur, warnapun berperan penting. Sebagai contoh, untuk pewarnaan tembok bangunan ataupun furniture yang ada di bangunan tersebut, sang arsitek harus memikirkan matang-matang warna apa yang cocok untuk bangunan yang ia bangun. Apakah warna yang dipakai sesuai dengan fungsi bangunan tersebut atau apakah menyamankan bagi pengguna bangunan tersebut. Seperti warna bangunan rumah sakit tentu tidak sama dengan warna untuk bangunan Sekolah Taman Kanak-kanak.
Dan kepintaran sang arsitek dalam mengkombinasikan antara satu warna dengan yang lain.
Untuk itu sang arsitek harus memahami akan karakter dari warna yang akan dipakai.

Untuk mengetahui karakter dari warna, tentunya kita harus memahami pengertian dari warna.
Dengan ilmu alam, warna adalah gelombang cahaya, yang dasar-dasar teorinya dikemukakan oleh Newton. Menurut Newton, warna merupakan bagian sinar dalam spektrum yang tergantung pada gelombang cahayanya.

Kita ingat akan teori Newton tentang spektrum warna akibat berkas cahaya matahari yang melalui sebuah prisma. Urutan warna dalam spectrum warna terdiri dari warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu kemudian lebih dikenal sebagai lingkaran warna.
Disamping warna-warna murni dikenal juga warna-warna kutub yang sebenarnya bukan merupakan warna, yaitu putih dan hitam. Pencampuran sutau warna murni dengan warna putih atau hitam akan menghasilkan skala warna lain yang disebut warna-warna pastel. Jadi warna murni dicampur putih akan menjadi warna muda (tint). Warna murni dicampur hitam akan menghasilkan warna tua (shade). Sedang warna murni dicampur warna abu-abu akan menghasilkan warna tanggung (tone).
Lingkaran warna
Karakter Warna

Penerapan warna pada komposisi secara psikis dapat :

    * Member kesan tertentu pada ruang
    * Mempengaruhi dan mendorong kemauan kerja
    * Mendorong memusatkan perhatian
    * Mendorong kesenangan kerja
    * Membantu penerangan
    * Mempertinggi keselamatan kerja
    * Membantu orientasi kerja
    * Membantu aspek kebersihan

 

Karakter warna dapat ditentukan oleh hal-hal berikut :

Hue :
 adalah corak atau nada warna, yaitu kesan pertama terhadap suatu warna dengan mengabaikan value dan intensitas warna. Contoh Hijau daun.

Value : adalah nilai terang gelap warna, diukur terhadap hitam dan putih dengan mengabaikan hue dan intensitas warna. Contoh warna kuning jeruk.

Intensitas : adalah kuat dan lemahnya warna diukur terhadap warna abu-abu yang netral. Kekuatannya akan bertambah ke arah paling terang. Intensitas menunjukan jumlah hue yang bebas dari unsur putih.

 

Warna dapat dibagi menurut :

    * Kemurnian

             1) Warna pokok atau primer, terdiri dari tiga warna :

                    -          Merah
                    -          Biru
                    -          Kuning
Lingkaran warna primer 

             2) Warna sekunder, merupakan percampuran warna primer, jadi :

                    -          Jingga adalah campuran warna merah dan kuning
                    -          Hijau adalah campuran warna biru dan kuning
                    -          Ungu adalah campuran warna merah dan biru
Lingkaran warna sekunder 
    * Temperatur

             Temperatur suatu warna tidak mempunyai landasan fisik, tetapi ada pembagian warna :

             1) Panas, yaitu warna-warna yang terang, merangsang bila digunakan untuk mewarnai objek dan objek akan nampak lebih besar.

                  Contoh : warna merah sampai kuning dalam lingkaran warna

             2) Dingin, yaitu warna-warna yang dapat memberi kesan dingin dan sejuk serta akan mempersempit atau memperkecil objek.

                  Contoh : Hijau sampai violet dalam lingkaran warna

              3)  Netral, yaitu warna di tengah-tengah dalam lingkaran warna, sering digunakan sebagai aksen atau penekanan objek : misalnya warna coklat


Warna memiliki karakter tertentu yang dapat memberikan kesan tertentu seperti :

Jenis Warna      Karakter
Kuning                bebas, ceria
Kuning hijau        tenang, menyegarkan
Hijau                   tenang, ramah, cendekia
Hijau biru            angkuh, mantap
Biru                    keras, dingin
Biru ungu            sombong, khayal yang tinggi
Ungu                  eksklusif, ekstrim
Ungu merah        tegang, peka
Merah                panas, melelahkan urat syaraf
Jingga                gembira, bergairah
Jingga Kuning     lincah, bergairah
Abu-abu             menenangkan
Biru hitam          menekan
Coklat hitam      menolak, menghindar
Coklat               kehangatan, alami
Putih                 kesucian, kemurnian, kebersihan, spiritual,cinta
Hitam                formal, kematian, duka cita, keagungan,misteri

 
Lingkaran Warna

Lingkaran warna yang terbagi atas merah, kuning, dan biru merupakan pembagian warna secara tradisional. Pada tahun 1966 Sir Isaac Newton merupakan orang yang pertama kali mengembangkan diagram warna. Dari pencobaannya, Newton menyimpulkan bahwa apabila dilakukan pemecahan warna spektrum dari sinar matahari, akan ditemukan warna-warna yang beraneka ragam meliputi merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu warna-warna ini sering disebut dengan MeJiKuHiBiNiU.

Diagram Lingkaran Warna oleh Herbert Ives

Warna-warna primer

Pada teori warna tradisional, terdapat 3 pigmen warna yang tidak dapat dicampur atau dibentuk dari kombinasi warna lain. Sedangkan warna lain dapat terbentuk dari 3 warna primer ini.

Biru, merah, dan kuning

Warna-warna sekunder

Warna-warna yang didapat dari mencampur dua warna primer.


Kuning + merah          =  jingga
Kuning+biru                = hijau
Biru+ merah               = ungu

Warna-warna tersier

Warna yang diperoleh dengan mencampur warna sekunder dan warna disebelahnya pada lingkaran warna.

Kuning+orange           = kuning orange (golden yellow)
Merah+orange            = merah orange (burnt orange)
Kuning+hijau              = kuning hijau (lime green)
Biru+ hijau                 = biru hijau (turquoise)
Biru+ungu                 = biru ungu (indigo)
Merah+ungu              =  merah ungu (crimson)
Color ring