Rabu, 30 Mei 2012

Syarat-syarat Rumah Tropis


Indonesia mempunyai iklim tropis karena terletak di kawasan tropis dan diapit oleh Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Suhu udara antara 20 - 30 derajat Celsius, dengan curah hujan rata-rata 2.000-3.000 milimeter per tahun, turut menyuburkan hutan-hutan yang terserak di seluruh kepulauan. Kondisi tropis alam Indonesia identik dengan hutannya yang hijau. Potensi hutan yang hijau itu mampu menggugah para arsitek rumah tinggal  terutama para arsitek  yang desainnya mengaplikasikan desain tropis modern.

Dengan latar belakang tersebut, perwujudan konstruksi dan eksterior & interior desain rumah tinggal yang mengadaptasi kondisi iklim Indonesia lebih menguntungkan penghuninya. Adaptasi tersebut sangat memungkinkan penghuni berhemat karena mudahnya perawatan.

Adaptasi rumah tinggal bagi arsitek rumah tropis modern yang menyesuaikan dengan kondisi iklim Indonesia yang tropis dan identik dengan ekologi tropisnya, yakni hutan yang subur, diterjemahkan dalam desain tematis arsitektur sebagai rumah tropis, interior desain maupun bagian eksteriornya. Dengan demikian, salah satu ciri rumah tropis modern adalah memiliki banyak tanaman hijau, baik pepohonan ataupun tanaman bertubuh rendah (shrubs), atau dengan kata lain sangat lekat dengan unsur alam dan natural, baik itu interior design maupun eksteriornya.

Unsur modern yang ditambahkan dalam rumah tropis memiliki arti terkini atau terbaru. Trend desain rumah tinggal yang saat ini adalah berkonsep minimalis dimana konsep desain minimalis sangat menguntungkan rumah tinggal yang memiliki keterbatasan lahan. Kendati demikian, keterbatasan lahan bukanlah arti keseluruhan dari konsep desain minimalis. Praktis, simpel, dan efisien adalah karakter dari desain minimalis. Anda bisa memanfaatkan jasa arsitek rumah untuk melakukan hal seperti ini.

Jika berbicara mengenai konsep rumah tinggal tropisn saja, kita akan berbicara masalah keseimbangan, misalnya bagian desain interior & eksteriornya. Seperti daerah tropis, matahari yang terik dan curah hujan yang tinggi diseimbangkan dengan banyaknya tanaman yang diyakini bisa memberikan perlindungan terhadap habitat di bawahnya. Ditambah pemanfaatan bukaan yang lebar pada sisi-sisi rumah untuk penghawaan silang (sirkulasi udara) dan memasukan sinar matahari sebanyak mungkin agar ruangan menjadi terang oleh pencahayaan alami.

Desain dari arsitek rumah tinggal tropis harus memperhatikan pemakaian overhang atau teritisan pada konstruksi atap agar menjadi pertimbangan tersendiri untuk mengatasi curah hujan yang tinggi pada iklim tropis. Desain atap dengan kemiringan lebih dari 30akan membantu untuk mengalirkan curah hujan yang  tinggi sehingga  bangunan terhindar dari bahaya akan bocor.

Jadi, konsep keseimbangan arsitektur rumah tinggal tropis sebenarnya kental dengan nuansa natural dan menyatu dengan alam. Ekologi alam tropis itu diwujudkan dalam konsep lingkungan binaan dengan desain rumah yang memberikan banyak ruang terbuka dan banyak tanaman hijau, yang diletakkan di luar atau di dalam ruangan. 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Bagaimana kalo dilengkapi imej2 untuk artikel rumah tropis ini? thx.. :)

Unknown mengatakan...

image menyusul ya..thx dah coment